Rabu, 12 Desember 2012

Personal Pronoun

PERSONAL PRONOUNS
Pendahuluan
Personal pronouns adalah kata ganti kepunyaan (possessive) yang menerangkan tentang kepunyaan. Hal pertama yang harus diketahui adalah macam-macam subject (Saya jadi teringat nih saat saya di interview kemampuan dasar bahasa Inggris, tapi saya lupa elaborasi dari macam subject secara teori. Kalau praktikal mah semua orang pasti bisa, kan?).
Singular Person / Orang Pertama Tunggal
I
Singular Person / Orang Pertama Jamak
We
Second Person / Orang kedua Tunggal
You
Second Person / Orang Kedua Jamak
You
Third Person / Orang Ketiga Tunggal
She, He, It
Third Person / Orang Ketiga Jamak
They

Subject Pronoun
Object Pronoun
Possessive Adj
Possessive Pron
She
Her
Her
Hers
He
Him
His
His
It
It
Its
Its
I
Me
My
Mine
You
You
Your
Yours
We
Us
Our
Ours
They
Them
Their
Theirs

Contoh dalam kalimat

Noun Clauses (Klause Nomina)

Noun Clauses
(Klausa Nomina)
Pendahuluan
  • Kata kerja pada klausa nomina biasanya diikuti oleh object, objectnya berupa noun phrase (prasa nomina)
     Ex : He  knows     my office
             S       V           O (noun phrase)
  •  Beberapa kata kerjanya diikuti oleh noun clauses (klausa nomina)
     Ex : He        knows  where I work
             S             V        O (noun clause)
  • Note : Phrase adalah kata/kalimat yang tidak memiliki subject dan verba
           Clause adalah kalimat yang memiliki subject dan verba
Noun Clause (klausa nomina) adalah dependent clause (klausa dependent), yaitu kalimat yang tidak bisa berdiri sendiri dan harus terhubung dengan klausa independent.

Adjective Clause / Relative Clause

 Penggunaan Who, Whom, Whose, Which dan That, When, Where dan Why 

Adjective Clause disebut juga dengan Relative Clause, yaitu clause (klausa) yang menerangkan atau memberi informasi tentang keadaan noun atau pronoun. Sebelum membahas lebih lanjut, ada baiknya kita tinjau dulu pengertian clause. Clause adalah struktur kalimat  yang mempunyai subject dan verba.

Ada dua bentuk clause, independent clausa (klausa independent), yaitu clause yang bisa berdiri sendiri sebagai kalimat dan dependent clause (klausa dependent), yaitu kalimat yang tidak bisa berdiri sendiri dan harus terhubung dengan klausa independent. Sedangkan adjective clause adalah dependent clause.

Senin, 10 Desember 2012

2. Present Continuous Tense

2. Present Continuous Tense

     Present Continuous Tense digunakan untuk menyatakan kejadian yang sedang berlangsung saat pembicara  menyatakan hal tsb  atau untuk menjelaskan kegiatan yang sedang berlangsung pada saat kita berbicara.
   a. Kalimat Verbal 
Formula : (+) S + to be + Ving + Object/Complement
               (-)  S + to be + not + Ving + Object/Complement
               (?) To be + S + Ving + Object/Complement         

Preposisi

Beberapa Penggunaan Preposisi dalam Contoh
 
Before dan In Front of
(sebelum / di depan)
Before             : Waktu
In Front of      : Tempat
Contoh :
  1. I must go home before nine o’clock. (aku harus pulang sebelum jam sembilan)
  2. My car parked in front of post office (mobilku diparkir di depan kantor pos)
Untuk menyatakan tempat yang terletak berseberangan dan berhadapan, gunakan kata opposite atau facing, bukan in front of.
Contoh:

1. Simple Present Tense

BENTUK-BENTUK WAKTU DALAM BAHASA INGGRIS (TENSES)

Ada 16 bentuk waktu dalam Bahasa Inggris yang biasa kita gunakan dalam percakapan sehari-hari. Dibawah ini adalah tenses yang disusun sedemikian rupa agar mudah dalam menghafalkannya.
  1. Simple Present Tense
  2. Present Continuous Tense
  3. Present Perfect Tense
  4. Present Perfect Continuous Tense
  5. Simple Past Tense
  6. Past Continuous Tense
  7. Simple Future Tense
  8. Future Continuous Tense
  9. Past Perfect Tense
  10. Past Perfect Continuous Tense
  11. Future Perfect Tense
  12. Future Perfect Continuous Tense
  13. Past Future Tense
  14. Past Future Continuous Tense
  15. Past Future Perfect Tense
  16. Past Future Perfect Continuous Tense
Untuk pembahasan pertama, kita kupas tentang penggunaan simple present tense yang paling sering kita gunakan dalam percakapan sehari-hari.
1. Simple Present Tense
Simple present tense digunakan untuk:
  1. Untuk membicarakan sesuatu secara general atau pernyataan/fakta umum            Contoh: - Babies cry

Minggu, 09 Desember 2012

RPP Bahasa Inggris kelas XI/1

Contoh RPP Bahasa Inggris untuk kelas XI/1

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Lesson : English for XI grade
Class/Semester : XI/1
Meeting : 26th
Cycle Time : 2 x 45 minutes


Competence Standard
Understanding passive and active voices in daily speaking and how to respond passive and active voices in monolog/essay/text,

Basic competence
Understanding and respond how to use passive and active voices in narrative effectively and quickly

Indicator
- Identify passive and active voices in the text/narrative
- Identify passive and active voices in transitive/intransitive
- Using Phrase by

1. Purpose of learning
- Students can distinguish active and passive sentences by narrative text
- Students can use passive voices in every tenses form

2. Main subject
- Theory
Active  : Bob mailed the package
Passive : The package was mailed by Bob
 
Bob mailed the package the object of an active sentence
  S       V             O becomes the subject of a passive sentence


The package was mailed by Bob
  S       V                           by-phrase

Bob mailed the package the subject of an active sentence
  S       V            O           is the object of by phrase in Passive sentence

The package was mailed by Bob
  S       V                           by phrase

- Text
Haunted
The house was built inch the middle of the 18th century and some signs could still be found that it had once been a famous meeting place for people who liked playing card games. But the time it was bought by my aunt and uncle some two hundred years later it had been owned by a long list of different people whose names are recorded on the title deeds. As it is situated by the sea, it became a favorite place for various members of the family to visit. It also had an added attraction - it was haunted, at least so my uncle said.
To this day of course it never had been proved. She waited a moment, looked up the stairs, climbed a few steps to check as if she was being watched and then suddenly she could no longer be seen.
At this stage inch the story it must be pointed out that my uncle was a man blessed with a vivid imagination. Once he even convinced his wife shortly after they got married that he was hypnotized when they visited the theatre. This turned out to be his excuse for falling asleep because was bored. She couldn’t be persuaded. But he was quite definite about a little old lady. ‘You just wait’ he used to say ‘till you see her. Then you will be convinced.’ The trouble with the younger generation is that they refuse to believe anything unless it is presented to them on a plate. He claimed that he was endowed with special psychic powers because he was the seventh son of a seventh son. That was a fact that couldn’t be disputed. Personally, I didn’t believe a word about this so-called ghost. But then when you are arrived to someone’s house you have to be polite.

3. Learning method
Theory and reading text

4. Learning step
- Firstly
  Explanation about passive and active form and make examples of each form
- Core learning
+ Reading text and find passive voices: Haunted
+ Answer the question about passive voice in the text
- Finally
Students make examples of passive and active voices

5. Sources: Reading text (Haunted)
6. Assessment: Question 
 
**Hilmy Baeeek**

PEMBELAJARAN TEMATIK

Ini sebagian tugas mata kuliah Belajar dan Pembelajaran

Pembelajaran Tematik


A. Pengertian Pembelajaran Tematik

       Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang dirancang berdasarkan tema-tema tertentu untuk mengaitkan beberapa rantai pelajran yang terpadu sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa dalam menciptakan pembelajran yang menyenangkan. Dengan berdasarkan tema-tema tertentu maka siswa akan mudah memusatkan perhatian pada pelajaran,
dapat memahami antar mata pelajaran dalam tema yang sama sehingga dengan tema yang jelas siswa lebih bergairah dalam belajar karena dapat berkomunikasi dalam situasi yang nyata.
       Pembelajaran tematik perlu ditekankan pada pembentukan kreatifitas, pemberian sejumlah kegiatan, suasana belajar yang alamiah, melihat pengalaman dan pengamatan siswa, potensi dan motivasi siswa dalam belajar. Pembelajaran tematik menekankan pada keterlibtan siswa dalam proses belajar secara aktif, sehingga siswa memperoleh pengalaman langsung dan terlatih untuk dapat menemukan sendiri sebagai pengetahuan yang dipelajarinya.

B. Tujuan Pembelajaran Tematik

     Pembelajaran tematik bertujuan untuk:
1. Guru dapat memperoleh keterampilan dalam menyusun perencanaan belajar
2. Memberikan pengetahuan dan wawasan tentang pembelajaran tematik
3. Guru dapat mengetahui perkembangan peserta didik sejak awal
4. Peserta didik lebih focus pada pelajaran

C. Pembelajaran tematik mempunyai karakteristik sebagai berikut:

1. Pembelajaran lebih berpusat pada peserta didik
2. Pembelajaran tematik dapat memberikan pengalaman langsung atau direct experience sehingga siswa    langsung dihadapkan pada sesuatu pembelajaran yang nyata sebagai dasar untuk memahami hal yang abstrak
3. Focus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan tema-tema yang paling dekat berkaitan dengan kehidupan peserta didik sehingga pemisahan mata pelajaran tidak terlalu jelas
4. Konsep disajikan dalam berbagai mata pelajaran
5. Pembelajaran tematik bersifat fleksibel
6. Prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan sehingga tercipta atmosfir belajar yang rileks
7. Peserta didik berkesempatan untuk mengoptimalkan potensi yang dimilikinya

Makalah Belajar dan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN


Tidak semua orang memiliki gaya belajar yang sama, karena gaya belajar terbentuk dari lingkungan dan kebiasaan sehari-hari. Ada beberapa gaya belajar yang bisa dikembangkan dalam kelas untuk memotivasi siswa dalam belajar. Sebagian orang memiliki gaya belajar Auditory Learners, yaitu gaya belajar orang yang lebih mudah dengan cara mendengarkan.
Auditory learner bisa melalui kaset-kaset, radio atau lewat lagu-lagu. Visual Learners adalah orang yang mudah belajar melalui visualisasi, seperti lewat movie, majalah, surat kabar ataupun internet. Sedangkan Kinesthetic Learner adalah orang yang lebih suka belajar dengan melakukan sesuatu yang bergerak (moving) seperti komputer, belajar dalam sebuah grup (club), sehingga pembelajaran seperti ini tidak membosankan.
Ketiga gaya pembelajaran tersebut efektif untuk pengajaran bahasa inggris untuk tingkat SMP dan SMA. Pembelajaran harus dirancang sekian rupa untuk memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan. Bahasa Inggris bagi sebagian orang dapat sangat membosankan, karena merupakan mata pelajaran hapalan kosakata, rumus tenses yang rumit dan bukan sebagai bahasa ibu. Tapi kelas akan lebih menyenangkan apabila guru dapat membuat kelas yang kreatif dan inovatif dalam mengembangkan strategi pembelajaran. Salah satunya adalah dengan menerapkan dan memadukan model pembelajaran kontekstual dan kooperatif, yaitu konsep yang menekankan pada hubungan atau keterkaitan materi pembelajaran yang disampaikan dengan kehidupan nyata yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dengan membentuk kelompok belajar untuk bekerja sama dalam menguasai materi yang diberikan guru.

  BAB II 
ISI

A. Motivasi Dalam Belajar

Motivasi belajar tidak hanya penting bagi siswa tetapi juga bagi guru. Motivasi dalam belajar bertujuan untuk menyadarkan peserta didik akan pentingnya semangat pada awal belajar, proses dan hasil akhir. Sedangkan bagi guru adalah untuk membangkitkan semangat siswa untuk belajar sampai berhasil. Seorang guru yang menyadari perannya sebagai pembentuk generasi bangsa akan selalu berusaha membuat suasana belajar yang aktif, inovatif dan menyenangkan. Memberikan pujian, reward, dan contoh akhlak yang baik adalah salah satu bentuk motivasi dalam meningkatkan mutu belajar peserta didik.

B. Pembelajaran Kooperatif

Suasana belajar yang kooperatif dapat menciptakan suasana belajar yang aktif, misalnya dengan membentuk kelompok diskusi yang terdiri dari lima orang siswa. Tujuannya adalah membuat siswa aktif berbicara, mengeluarkan ide, diskusi, dan memaksimalkan waktu belajar dengan langsung praktek berbahasa Inggris dalam kelompok diskusi tersebut. Suasana seperti ini menciptakan atmosfir kelas yang nyaman tanpa ada rasa bosan akan pelajaran bahasa Inggris mengenai tenses dan grammar yang rumit. Keuntungan lainnya dari kelompok diskusi ini adalah, siswa tidak merasa terlalu didikte, menghapal, dan meringkas, karena mereka mengeluarkan ide sendiri, mempraktekkan secara langsung dan guru dapat menilai langsung siswa yang kreatif dan pandai bersosialisasi.

C. Pembelajaran Kontekstual

Pembelajaran kontekstual lebih menekankan pada keterkaitan antara materi pembelajaran dengan dunia kehidupan nyata yang bisa dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari menurut Akhmad Sudrajat yang dimuat diblog pribadinya. Dalam hal ini penulis menerjemahkan dalam konteks pengajaran bahasa Inggris sebagai materi pembelajaran dengan langsung mempraktekkan dalam bahasa keseharian selama pelajaran berlangsung dengan membentuk kelompok diskusi, kelompok belajar yang memaksimalkan percakapan sehari-hari sebagai gabungan dari pembelajaran kooperatif.

D. Implementasi Strategi Pembelajaran Kooperatif dan Kontekstual

Pembelajran kooperatif dapat mendorong peserta didik untuk mampu membangun pengetahuannya secara bersama dalam sebuah kelompok. Mereka terodorong untuk saling memotivasi dalam diskusi, memecahkan masalah secara bersama-sama dan berkompetisi dengan kelompok yang lain. Dengan demikian, pembelajaran bukan hanya sebagai transfer dari guru tapi merupakan perkembangan pemikiran mereka sendiri.
Sebagaimana dijelaskan seperti diatas bahwa pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran dalam bentuk kelompok diskusi dengan cara:

1. Guru membentuk kelompok diskusi yang terdiri dari 5 orang siswa atau lebih.
2. dalam suatu kelompok diskusi terdiri dari siswa yang berbeda dalam hal kemampuan, suku, status social sehingga siswa dapat berintekrasi tanpa membedakan status apapun yang bertujuan untuk mengeratkan emosi antar kelompok.
3. Memberikan kuis atau materi yang akan dibahas oleh masing-masing kelompok kemudian dipresentasikan didepan kelas.
4. Materi yang diberikan bersifat kemasakinian sehingga siswa lebih tertarik.
5. Untuk memotivasi kelompok guru dapat memberikan reward bagi kelompok terbaik untuk memacu semangat mereka dalam kompetisi.

Cirri-ciri dalam pembelajaran kooperatif dan kontekstual adalah:

1. Adanya sebuah kelompok diskusi
2. Antara satu siswa dengan yang lainnya terdapat keterkaitan dalam belajar
3. Belajar mendengarkan pendapat orang lain
4. Berbagi tanggung jawab
5. adanya refleksi terhadap strategi pembelajaran dan pengembangan ilmu yang dipelajari
6. Pembelajaran ditekankan pada upaya mempraktekkan apa apa yang sudah dipelajari
7. Siswa yang lebih aktif

Dari strategi pembelajaran kooperatif dan kontekstual terdapat berbagai keuntungan antara lain:

1. Dengan pembelajaran secara kontekstual, siswa dapat langsung mempraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
2. pembelajaran kontekstual dapat memaksimalkan waktu belajar
3. Lebih produktif dalam berbicara atau mengemukakan pendapat
4. Kemampuan dalam menguasai/menerapkan/memecahkan masalah
5. Menciptakan suasana belajar yang aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan

BAB III
PENUTUP

Pembelajaran kooperatif dan kontekstual dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan tanpa ada rasa bosan dalam memahami grammar maupun tenses dalam bahasa Inggris yang bagi sebagian orang rumit.